Detour Bonus Story: Sofa.

Detour Bonus Story: Sofa

Warning: Contains heavy fluff eww ewwwwwwww

Baekhyun yang mengajari Chaeri kalau sofa ternyaman di dunia bukan ditentukan dari merek, bahan, atau harga karena sebenarnya, siapa orang yang duduk di sebelah kita lah faktor utama penetu kenyamanan itu. Misalnya sekarang.

Suhu saat ini. -5°c

“Ugh, Daeha menginap di rumah temannya, ibuku akan menjemputku jam sepuluh, nanti bangunkan aku Baek.” Perempuan yang sejak tadi menggerutu soal betapa menyeramkan rumahnya ketika kosong itu segera menjatuhkan badannya di atas sofa ruang tamu Baekhyun, Chaeri yang belum melepas syal dan kaos kakinya membuat Baekhyun merengut karena tempat favoritnya ditempati Chaeri.

“Lepas kaos kakimu, aku tidak mau sofa ini bau kaki.”

Chaeri yang sudah menenggalamkan kepalanya dalam tumpukan bantal hanya menggumam malas.

“Moon Chaeri—“

“Kakiku tidak bau dan kalau dilepas, astaga ini dingin sekali Baek.”

“Kalau begitu.” Baekhyun berujar sambil berlutut di depan perempuan yang membuat dirinya ingin berlutut sekali lagi di depan si perempuan, bukan untuk membukakan kaos kaki lagi tapi untuk alasan yang lebih keren, memakaikan cincin misalnya.

Sambil menarik lepas kaos kaki polkadot pink hitam Chaeri, Baekhyun mulai tersenyum. “Satu—“

“Ada apa dengan satu?”

“Dua—“ Masih sama sok misteriusnya Baekhyun hanya mengendikkan bahu.

“Apa Baek—“

“Tiga!” Dan tepat ketika kaos kaki itu terlepas tangan Baekhyun langsung menggelitik kaki mungil Chaeri yang dinginnya mengingatkan Baekhyun pada Slurpee yang Luhan tumpahkan ke kemejanya tadi. Chaeri yang sejak tadi sudah setengah tidur segera membulatkan matanya, menjerit dan mengangkat kakinya menghindar dari tangan Baekhyun yang tiba-tiba menjadi sama ngerinya dengan hiu yang berusaha menerkam.

“Bagaimana kau tahu aku gelian?”

“Intuisi si jenius Byun Baekhyun?” Selesai melepas kaos kakinya sendiri ia pun ikut menjatuhkan dirinya di atas sofa. “Chaeri~~”

“Ganti nadamu, aku tidak suka mendengar—“

“Hei mau nonton apa? Aku ada film—“ Tidak peduli soal respon Chaeri yang mengatakan “Aku mau tidur bukan nonton.” Baekhyun melompat dari sofanya, menyalakan dvd player sambil menyenandungkan single terbaru Taetiseo. “Untuk apa tidur jika di sebelahmu ada orang yang kau sukai duduk manis?”

Chaeri memutar bola mata tapi tetap membenarkan posisi duduknya tegak memandang layar TV. “Menurutku Baekhyun duduk tidak manis.”

Ia pun menghela napas lalu menyalakan ponselnya mencari nomor delivery service Domino’s Pizza ketika tahu-tahu ada sesuatu yang lembut dan hangat persis sekali dibutuhkannya jatuh menutupi bahunya. Saat ketika Chaeri mendongak Baekhyun sudah tersenyum, merasa bangga baru saja menjadi seorang gentleman yang menyelimuti tubuh menggigil perempuannya.

“Mau berbagi selimut?” Laki-laki itu kembali menjatuhkan diri di ata sofa, menarik meja hingga kakinya bisa diletakkan di atasnya.

“Bagaimana kalau kau ambil satu selimut lagi?”

“Baiklah karena kau sudah memohon dan aku baik hati aku mau berbagi selimut denganmu.” Seolah tidak mendengar jawaban Chaeri ia menggeser badannya sementara Chaeri berusaha sekali tidak memutar bola mata ketika membiarkan Baekhyun menarik selimut Star Warsnya. Saat ketika bahu dan lutut mereka bersentuhan laki-laki itu justru mengerang kesal. “Tiba-tiba aku ingin memelukmu tapi karena aku tahu kau tidak suka dipeluk aku akan mencari satu selimut lagi.”

Chaeri mengerjapkan matanya memperhatikan Baekhyun yang beranjak dari sofa lalu menyeret langkahnya malas-malasan menuju kamar tidurnya.

Film sudah mulai sejak tadi, setelah Baekhyun keras kepala menginginkan genre horor Chaeri pun mengambil keputusan menonton Spirited Away yang seketika membuat Baekhyun memutar bola mata, terlebih karena Chaeri ternyata benar-benar membawa dvd fim yang dimaksud.

Entah sudah menit keberapa, Chaeri yang merasa menonton Baekhyun menjadi lebih seru dari pada melihat Chihiro berlari dari hantu tiba-tiba menyikut perut laki-laki yang tidak berhenti memasukkan nachos ke mulutnya sejak detik ke 30 film di mulai. “Oi, serius sekali menontonnya.”

Tatapan Baekhyun masih memincing fokus pada layar TV benar-benar membuat Chaeri merasa geli. “Satu—“

“Sekedar info, aku tidak gelian Chaeri.”

“Dua—“

“Apa yang kau lakukan?”

“Tiga!”

Sekarang Baekhyun yang nyaris ingin memekik, Chaeri sudah memeluk lengannya, hampir semangkok nachos akan tumpah kalau refleks laki-laki itu kurang bagus. “Aku memang tidak suka dipeluk, rasanya seperti ikan terjerat di jaring tidak bisa melakukan apa-apa. Tapi hei, aku suka memeluk Baek.”

Tangan Chaeri memeluk lembut lengan Baekhyun, seperti bayi yang menggenggam jari orang dewasa lalu menemukan kenyamanan di sana.

Baekhyun menelan ludahnya, memilih tidak akan menengok tidak ingin membiarkan Chaeri melihat betapa semangka wajahnya sekarang.

“Jadi apa Chihiro sudah menemukan laki-laki yang akan membantunya itu?” Chaeri ikutan mengambil nachos dari mangkok yang sama sekalipun Baekhyun sudah menyediakan satu mangkok lagi untuk perempuan itu dengan alasan jatahku-yang-jatahku-jatahmu-ya-jatahmu

“Hei ini jatahku! Itu mangkokmu Chaeri!” Baekhyun protes tapi tetap membiarkan Chaeri langsung mengambil seraup nachos dan memasukkannya ke mulut.

Chaeri mengendikkan bahu tidak peduli, lebih suka memakan nachos di mangkok yang sama karena sumpah, ia benar-benar tidak mau melepas lengan Baekhyun yang benar-benar hangat.

“Baekhyun-ah.”

“Hm?” Baekhyun menjawab seadanya, sekarang ia benar-benar terhinoptis dengan Spirited Away. Rasanya ironis karena perempuan yang merekomendasikan film itu justru sama sekali tidak memberi perhatian pada film yang mereka tonton. Chaeri hanya menyandarkan kepalanya di atas Baekhyun sementara laki-laki itu semakin yakin kalau sejak tadi dirinya lah yang menjadi tontonan Chaeri.

“Aku mulai mengantuk.”

“Kalau begitu tidurlah.”

“Tapi filmnya belum selesai.”

“Kau sejak tadi menontonku apa gunanya menyelesaikan film ini?”

Jawaban dingin dari Baekhyun membuat Chaeri tertawa pelan. “Bisa memberiku ciuman selamat tidur?”

Semburat merah kembali menyerang pipi Baekhyun. Masih menatap layar berusaha fokus pada adegan monster lumpur yang membuat keributan Baekhyun berdehem. “Apa yang terjadi denganmu hari in?”

“Tidak tahu, tapi kau benar-benar seperti nenekku Baekhyun. Caramu melepas kaos kakiku, menyelimutiku, caramu mengalah, dan nenekku selalu memberikan kecupan selamat tidur di atas dahi setiap aku mau tidur, well waktu aku masih kecil.”

“Dan maaf aku mengecewakanmu karena aku tidak akan memberikan kecupan selamat tidur di atas dahi.” Baekhyun akhirnya menengok (tentu setelah mempause filmnya karena dibilang dia benar-benar suka dengan film ini).

Chaeri berbohong kalau ia mengatakan tidak kecewa dengan kalimat Baekhyun tapi detik ketika laki-laki itu mendekatkan kepalanya lalu menempelkan bibirnya lembut di sudut atas bibirnya Chaeri tahu ia tidak mungkin kecewa dengan laki-laki yang selalu memberinya kejutan ini.

“Selamat tidur.” Dan dengan kalimat itu Baekhyun meraih remote kembali memulai film tanpa tahu ia baru saja berhasil membuat dirinya semakin disukai Chaeri.

“Selamat tidur.” Chaeri menjatuhkan kepalanya di atas pangkuan Baekhyun sementara si laki-laki tidak sempat lagi bereaksi karena dibilang filmnya benar-benar seru.

---

(A/N)

Detour masih idup!

Harus bgt malah ngupload bonus story ketika aku bener2 gantungin chapter 26? maaf tapi aku untuk beberapa alasan aku stress dan butuh fluff yg ewww bikin geli. Jadi cerita ini berlangsung agak lama abis mereka jadian lagi adem2nya dan ga begitu ngaruh ke plot detour yah namanya juga sekedar bonus~