Detour #12

# 1 2   I d e a l   T y p e s

“Haha! Let me introduce myself! Hereee comes trouble~! Woo! Ttarahae!”  

Chaeri menutup kedua telinganya pengang mendengar suara orang disampingnya yang tidak berhenti bernyanyi sejak menaiki mobil.

“Baek—kecilkan suara—“

“OH! Oh oh oh eh oh! Oh oh eh ooh~! Neo jal nasseo jeongmal!”

Baekhyun mengabaikannya. Byun Baekhyun mengabaikannya. Chaeri tahu untuk beberapa kasus jika seseorang sudah tenggelam dengan hal yang disukainya telinganya menjadi tuli, sama seperti ketika dirinya keasyikan dengan game atau ketika Jongdae sibuk dengan teropong bintangnya.

“Daeha—ayo tukaran tempat duduk.” Dengan mata memelas Chaeri menengok ke belakang pada adik perempuannya yang berhasil menguasai kursi belakang. Daeha yang sedang memainkan nintendo milik Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya, duduk di sebelah fanboy seperti Baekhyun siapapun juga tidak ada yang mau.

“Ada apa Chaeri? Bukankah berada di sebelah Baekhyun menyenangkan?” Ibu Kim yang menyetir hanya tertawa kecil sambil melirik spion mendapati Chaeri yang sejak tadi nampak tidak puas dengan teman sebangkunya.

Chaeri meniup poninya “Menyenangkan sekali.” Ujarnya sarkastik. Sekarang ia benar-benar iri dengan Chen yang duduk di kursi depan. Laki-laki itu benar-benar tahu bagaimana cara menikmati hidup melihatnya dapat tidur dengan headphonenya, ingin rasanya Chaeri menendang jok Chen merusak tidur nyenyaknya.

I got a boy meotjin! I got a boy chankhan!” Baekhyun masih tenggelam dengan nyanyiannya. Semakin membuat Chaeri menggigit bibirnya jengkel. “Ayo Chaeri nyanyi bersamaku!” Dengan semangat ia menyenggol Chaeri dengan sikutnya, benar-benar tidak bisa membaca situasi.

I got a boy awesome boy—“ Baekhyun menjulurkan sendok yang sejak tadi ia anggap sebagai mic pada Chaeri.

Wanjeon banhaenna bwah.” Perempuan itu melanjutkan liriknya malas-malasan dengan monoton, daripada bernyanyi mungkin lebih tepat dikatakan membaca dan anehnya hal itu tetap membuat Baekhyun terkejut dan menganga. “Cha-chaeri kamu fans SNSD noona?”

Chaeri memutar bola matanya. “Kau sudah memutar lagu itu lebih dari lima kali bagaimana bisa liriknya tidak menempel di otakku?” Sambil mengumpat dalam hati ia menjauhkan badannnya dari Baekhyun lalu menyandarkan kepalanya pada jendela. Chaeri dalam hati mengutuki Baekhyun sehabis liburan ada ujian tapi sekarang otaknya malah ditempeli lirik lagu SNSD.

Beberapa detik berikutnya Baekhyun beralih ke lagu lain, dan masih SNSD. Di saat seperti ini rasa kantuk sama sekali tidak menyerangnya, headphonenya tertinggal di kamar, nintendonya dimasukkan koper yang ada di bagasi, dan sebelahnya ada orang hiperaktif yang hanya mengenal lagu SNSD.

“Aku benar-benar haus, kau ada minum?” Baekhyun yang berhenti bergoyang sana sini pun diam, dan akhirnya setelah setengah jam bernyanyi ia bisa memiliki percakapan normal dengan Chaeri.

Chaeri menyembunyikan botol pocari sweat dingin yang dibelinya tadi dibalik punggung, berbagi dengan Byun Baekhyun? Tidak mungkin. “Tidak ada, salah sendiri saat semua orang membeli minum kau masih di mobil menyanyikan lagu-lagu itu.”

Baekhyun mendecak karena kata-kata Chaeri benar, tapi ayolah dia tahu Chaeri berbohong. “Aha! Aku tahu kau menyembunyikan pocari!” Tidak peduli akan reaksi Chaeri laki-laki itu menggeser posisinya mendekati Chaeri membuat perempuan yang jengkel setengah mati padanya itu menguatkan pegangannya pada botol pocari.

“Aku bisa dehidrasi—“ Baekhyun sekuat tenaga berusaha merebut botol itu dari tangan Chaeri.

“Salah sendiri.” Chaeri sama keras kepalanya dengan Baekhyun masih memegang botolnya dengan kedua tangan.

Sejujurnya dengan tenaga Baekhyun ia bisa saja melepas tangan Chaeri dari botolnya, tapi melihat sorot mata Chaeri yang jujur itu benar-benar tajam dan menyiratkan benci terang-terangan, Baekhyun memilih menyerah.

“Tante Kim, apa boleh aku meminta minuman Jongdae?” Baekhyun bertanya pada Ibu Kim yang sejak tadi menemukan tontonan yang tidak kalah menariknya dengan Running Man, melalui kaca spion ia tidak bisa berhenti terkekeh melihat perselisihan Baekhyun dengan Chaeri.

“Silahkan.” Ibu Kim melempar botol minuman pada Baekhyun yang selanjutnya hanya membuat Baekhyun memanyunkan mulutnya.

“Aku tidak suka susu kedelai..” Ia pun mengembalikkan botol itu pada tempat semula.

#

#

Detik ketika laki-laki itu menginjakkan kakinya di lantai toko buku matanya langsung mengerling. Setelah mengambil tas belanja ia langsung berjalan cepat menuju rak buku bagian pengembangan diri. Bukan karena dia tertarik dengan bidang itu, Kyungsoo hanya merasa pengetahuannya soal hal itu kurang.

Pertengkarannya dengan Baekhyun juga salah satu penyebab kenapa Kyungsoo makin merasa ia harus lebih bisa memahami seseorang. Sebenarnya apa yang salah? Kenapa Baekhyun memukulnya? Apakah jika ia menerima perasaan Nami Baekhyun tidak akan memukulnya?

“Kyungsoo?”

Lamunan laki-laki itu terhenti, ia segera menengok dan menaikkan alisnya kaget melihat teman sekolahnya yang sama-sama terlihat kaget. “Kang Seukri? Kau bekerja di sini?”

Seukri mendengus dan menggelengkan kepalanya. “Apa aku hidup hanya untuk bekerja? Aku juga butuh liburan, kau tidak lihat aku pakai baju bebas?”

“Ahh iya iya.” Kyungsoo hanya menganggukkan kepalanya sekali, memilih tidak banyak berkata lagi. Pertanyaan apakah Seukri bekerja di sini sebenarnya muncul dengan alasan yang kuat. Kemana pun Kyungsoo pergi entah untuk keberapa kalinya ia terlalu sering bertemu Seukri yang sedang mengambil kerja paruh waktu. Mulai jadi penjaga di toko hewan, janitor di minimarket sampai kasir di restoran cepat saji, intinya ia selalu bertemu Seukri yang memakai seragam kerja. “Lalu apa yang kau lakukan di rak ini?” Kyungsoo yang masih fokus mencari judul buku yang menarik pun bertanya untuk memecah keheningan mereka berdua.

Seukri menggigit bibirnya ragu apakah dia akan mengatakan alasannya mau menghampiri Kyungsoo, bertemu dengan laki-laki ini di toko buku benar-benar kebetulan yang menguntungkan. “Hanya menghampirimu, aku ingin bertanya sesuatu.” Ia pun berdehem menginginkan kontak mata dari Kyungsoo karena menurutnya ini akan menjadi pembicaraan yang serius.

Tanpa menengokkan kepalanya Kyungsoo pun mengangguk-ngangguk. “Silahkan.”

“Apa kau tahu tipe perempuan kesukaan Sehun seperti apa?”

Makin banyak pertanyaan berputar di otak Kyungsoo, tidak cukup soal Baekhyun sekarang ia ikut bertanya-tanya soal tipe perempuan. Apa semua laki-laki punya tipe perempuan? Kyungsoo juga berpikir seperti itu pada awalnya, sejak dulu ia menginginkan seorang perempuan teratur yang selalu menjaga penampilan dan suka kebersihan, ia pikir ia hanya bisa nyaman dengan perempuan semacam itu itu tapi selama bersama Chaeri hal-hal seperti itu rasanya tidak berlaku lagi. Kembali ke pertanyaan awal, tipe perempuan? Apakah penting sekali menyukai seseorang berdasarkan tipe kesukaan kita?

“Kyungsoo? Kau mendengar pertanyaanku?” Seukri menyadari laki-laki itu terdiam tidak memberi respon soal pertanyaannya.

Kyungsoo langsung menengok pada Seukri. “Kenapa kau bertanya padaku? Kau bisa bertanya pada Jongin atau Luhan mungkin Baekhyun.”

Seukri mendecak bukannya menjawab Kyungsoo malah balas bertanya. Apa sulitnya menjawab pertanyaan itu? “Jongin bilang selera Sehun tidak bisa ditebak, Luhan dan Baekhyun pasti akan menggodaku, kupikir kau satu-satunya teman dekat Sehun yang normal dan netral.”

Kyungsoo kembali mengangguk-angguk. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Seukri, sebenarnya bukan hanya Sehun, ia bahkan tidak tahu tipe perempuan teman-temannya yang lain, dan dari pada dikatakan tidak tahu mungkin lebih tepat dikatakan tidak peduli.

“Aku tidak tahu— mungkin aku bisa bertanya langsung padanya nanti.”

“Benarkah!?” Mata Seukri berbinar, ia hampir menyesal bertanya pada Kyungsoo tapi rupanya laki-laki ini malah mau membantunya. “Ngomong-ngomong buku apa yang kau cari?”

“Tidak tahu, yang jelas aku butuh buku yang bisa membuatku lebih mengenal kepribadian seseorang.”

“Ah!” Seukri menjetikkan jarinya. Sekarang saatnya balas budi pada Kyungsoo. “Kalau mencari buku semacam itu bukan di bagian pengembangan diri.” Seukri menarik lengan Kyungsoo yang pasrah membiarkan perempuan itu menuntunnya.

“Baca buku ini.” Seukri menjulurkan sebuah buku dengan bangganya membuat Kyungsoo yang sejak tadi memasang tampang datar mengangkat sebelah alisnya.

“Lewat golongan darah?” Kyungsoo benar-benar tidak mengerti, diantara sekian ratus cara mengenal kepribadian seseorang kenapa ia harus mempelajarinya lewat golongan darah? Ia ingin menolak rekomendasi Seukri tapi ekspresi perempuan yang mengatakan wah-aku-bisa-membantu-seorang-Kyungsoo! Itu membuat laki-laki itu mengulum senyum paksa dan mengangguk.

#

#

Baekhyun mengucek matanya, cahaya matahari sore langsung menyilaukan pandangannya. Ia tidak tahu sudah berapa jam ia tertidur yang jelas ini merupakan salah satu tidur terbaiknya.

“Kau sudah bangun Baek?” Ibu Kim tersenyum melihat Baekhyun yang belum  meyadari sesuatu.

“Hmmm” Sambil mengacak-acak rambutnya ia menguap, baru saja ia ingin meregangkan tangannya tiba-tiba ia menyadari sesuatu bergerak-gerak di atas pangkuannya.

Mata Baekhyun yang hanya setengah terbuka tiba-tiba membulat lebar saat menyadari perempuan yang tadi menjambak rambutnya sekarang tertidur di atas pangkuannya. Kepala Chaeri yang terasa berat membuat Baekhyun tidak bisa bergerak bebas. Dengan susah payah Baekhyun pun menyentuh pundak temannya.

“Jongdae!” Baekhyun berseru pada Jongdae yang tampak sibuk dengan kamera.

“Hmm?” Jongdae hanya menggumam tidak repot-repot menengok melihat Baekhyun.

“Ba-bagaimana bisa Chaeri tertidur di pangkuanku?” Baekhyun berbisik, berusaha tidak mengganggu tidur nyenyak perempuan itu.

“Aku yang melakukannya.” Jongdae menyeringai dan melirik Baekhyun lewat kaca spion takut tawanya akan meledak kalau melihat perubahan ekspresi Baekhyun secara langsung. “Kalian berisik sekali, setiap aku mau menikmati lagu pasti selalu ada jeritan Chaeri atau teriakanmu, karena kalian selalu bertengkar aku memutuskan membuat kalian berbaikan waktu tidur.”

Baekhyun menganga, jelas ia tidak terima alasan itu. “Tunggu balas dendamku.” Baekhyun mendengus dan melipat tangannya di depan dada. Tapi sekesal apapun ia pada perbuatan Jongdae, tetap saja ia tidak bisa membangunkan Chaeri dan memintanya pindah tempat. Perempuan ini akhirnya diam dan berhenti mengoceh soal betapa jelek suaranya dan kedua, wajah tidur pulas Chaeri cukup membuat siapapun yang melihatnya tahu jangan cari masalah dengan perempuan yang sedang menikmati tidurnya ini.

Seperti biasa tangan Baekhyun tidak bisa diam, ia bisa saja mengambil spidol dan mencoret-coret muka perempuan itu tapi sesuatu membuat tangannya memilih melakukan hal lain. Awalnya kebiasaan Baekhyun mengacak-acak rambut Chaeri murni hanya untuk menggoda perempuan ini, tapi lama-kelamaan rasanya mengelus rambut ikal tebal Chaeri benar-benar nyaman. Mungkin perasaan yang sama ketika mengelus hewan peliharaan.

“Anak baik anak baik.” Baekhyun tersenyum, menepuk-nepuk kepala perempuan itu.   

#

#

Jongdae yang masih sibuk dengan teropongnya tidak menyadari Baekhyun sudah berdiri di sebelahnya. Baekhyun tahu temannya ini memang benar-benar terobsesi dengan hal-hal kontoversial; seperti alien bersama ufonya, tapi bahkan di tengah laut pun Kim Jongdae memilih bermain dengan teropongnya dibanding menikmati pemandangan sunset yang justru menjadi tujuan kebanyakan orang.

“Chen, kau ini benar-benar bukan pria romantis, kita sudah di kapal harusnya kau menikmati laut!” Baekhyun mendecak dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Jongdae tertawa kecil dan akhirnya melepaskan teropongnya. Rencana pergi ke pulau Seonyudo sebenarnya bukan keinginan Jongdae oleh karena itu ia tidak begitu menikmati acara menaiki kapal ferri ini, terlebih ia mabuk laut.

“Di sini hanya ada kau, untuk apa aku jadi pria romantis?” Ujarnya sambil memandang laut bosan, laut sama sekali bukan obsesinya.

“Jadi di depan siapa kau akan menjadi romantis?” Senyum penasaran ingin tahu sudah terpasang di wajah Baekhyun. Jongdae memang sahabatnya tapi bukan berarti ia tahu siapa perempuan yang disukai temannya itu. “Apa Chaeri?” Itu satu-satunya perempuan yang Baekhyun pikir paling masuk akal disukai oleh orang seaneh Jongdae.

“Aku suka Chaeri duluuu sekali. “ Jongdae tertawa, ia memang serius tapi tetap saja diselingi tawa. Baekhyun mengerjapkan matanya, tidak menyangka Jongdae akan mengakuinya semudah itu. “Itu ketika masih di sekolah dasar, jadi aku rasa tidak perlu dianggap.”

“Dan sekarang?” Baekhyun benar-benar penasaran, dipikir berapa kalipun ia benar-benar tidak menemukan perempuan yang berpotensi menarik perhatian seorang Jongdae.

“Tebak sendiri.” Dengan jawaban singkat itu Jongdae membalik badannya meninggalkan Baekhyun yang masih diam.

Tidak terima dengan jawaban itu Baekhyun berteriak. “Ya Chen! Kembali! Setidaknya kau harus memberitahuku ciri-ciri perempuan itu!”

“Kurasa aku bisa muntah kalau terus berdiri sana! Aku mau tidur.” Dengan itu Jongdae pun meninggalkan Baekhyun. Sejujurnya ia tidak pernah mengartikan perasaan itu sebagai suka tapi pertanyaan Baekhyun tadi membuatnya sadar kalau ia benar-benar menyukai perempuan itu.

#

Kalau bukan Chaeri siapa lagi? Nami? Aah tidak mungkin seleraku dan Jongdae sama.

Baekhyun benar-benar berpikir keras, dibanding dengan teman-temannya yang lain seperti Sehun, Jongin atau Luhan menurutnya percintaan seorang Kim Jongdae itu yang paling menarik untuk diikuti.

“Halo Baek.”

Baekhyun yang sedang menggigit jari-jarinya berpikir keras langsung menengok saat mendengar namanya dipanggil. “Oh halo Chae!”

Chaeri mendengus, ia tidak terbiasa mendengar namanya disingkat tapi ia juga memanggil Baekhyun dengan Baek, yah jadi ia tidak bisa protes, fair and square.

“Tadi aku mimpi buruk..” Masih sambil mengucek matanya setelah terbangun dari tidur nyenyaknya Chaeri memulai pembicaraan. Baekhyun tidak begitu mendengar perkataan perempuan yang sedang berdiri sebelahnya memandang bingung, mungkin ia jarang melihat ekspresi Baekyun yang begitu serius.  “Baek! Aku bilang tadi aku mimpi buruk.” Chaeri yang kurang suka diabaikan mengeraskan suaranya. Sejak tadi orang-orang tidak bisa mendengar ceritanya, Daeha terlalu serius menonton animenya, Ibu Kim tertidur dan Jongdae di toilet muntah-muntah.

“Aahh Chaeri kita butuh perhatian? Baiklah silahkan cerita aku akan mendengarkan.” Baekhyun yang konsentrasinya buyar karena Chaeri menarik ujung jaketnya menengok pada Chaeri, diam-diam merasa geli melihat perempuan ini bisa jengkel karena diabaikan olehnya.

Chaeri menggigit bibirnya, reaksi Baekhyun membuatnya merasa diperlakukan sebagai anak kecil. Diperlakukan sebagai anak kecil oleh orang lebih kekanakan darinya? Chaeri tidak terima. “Lupakan, tidak jadi.”

“Apa mimpimu ceritakan!” Kali ini Baekhyun serius, ia penasaran seperti apa standar mimpi buruk seorang Moon Chaeri.

Menyadari senyum menggoda yang mengganggu itu hilang dari wajah Baekhyun, Chaeri pun berdehem dan membuka mulutnya. “Aku mimpi diserang Kappa.”

Kappa?” Baekhyun mengulang nama makhluk yang keberadaannya masih diperdebatkan itu.

“Iya Kappa, kau tahu itu kan? Makhluk mistis dari dongeng Jepang, manusia yang memiliki tempurung kura-kura tinggal di sungai, dan suka menculik anak kecil yang bermain di sungai.”

Baekhyun berusaha menahan keinginan memutar bola matanya, tentu saja ia tahu Kappa. “Iya Chaeri, aku tahu, jadi maksudmu kau mimpi diculik oleh Kappa?”

“Tidak.” Chaeri menggelengkan kepalanya lalu menatap tajam pada Baekhyun yang makin penasaran dengan ceritanya. “Aku mimpi rambutku dijambak oleh Kappa.”

“HAH?”

“Kau tahu kalau Kappa botak kan? Aku mimpi dia menarik-narik rambutku, mengacak-acak rambutku mengatakan dia ingin mengambil rambutku untuk menjadi wignya.” Chaeri melanjutkan ceritanya dengan serius berbeda dengan Baekhyun yang menatapnya dengan aneh. Laki-laki itu berfirasat cerita Chaeri akan mengarah pada hal yang menjengkelkan untuk dirinya.

Chaeri menghela napas. “Akhirnya aku menyerah, aku memberikan rambutku pada Kappa itu lalu si Kappa menepuk-nepuk kepalaku mengatakan aku adalah anak baik.”

Nah tebakanmu benar Baek. Baekhyun berkata pada dirinya sendirinya. “Lalu? Kepalamu jadi botak? Begitu? ” Ia bertanya malas, astaga kenapa diantara sekian mahkluk di dunia ini ia harus jadi Kappa?

Sambil merapatkan bibirnya Chaeri menggeleng, ia melirik sekilas pada Baekhyun ragu apa akan melanjutkan cerita mimpi buruknya. “Ini bagian puncaknya, kau tahu sebenarnya aku terbangun karena hal ini, ketika aku mengangkat kepalaku menatap wajah si Kappa, wajahnya adalah wajahmu Baek.”

Chaeri, Moon Chaeri, Baekhyun benar-benar tidak mengerti perempuan ini.

“Baek? Kenapa kau menatapku seperti itu?” Chaeri menaikkan sebelah alisnya, ia kira laki-laki ini akan marah-marah, atau setidaknya tertawa tapi tanpa reaksi, itu sama sekali bukan Baekhyun.

“Tidak Chaeri, aku tidak apa-apa, teruskan imajinasimu, aku senang aku berpartisipasi dalam mimpimu.” Baekhyun berkata lemas, ia menghela napas dan kembali menatap laut, lupakan soal kau menjadi Kappa ayo kembali berpikir siapa perempuan yang disukai Chen. Baekhyun berkata pada dirinya sendiri.

#

#

Dengan kedua tangan dilipat di depan dada Seo Nami tidak berhenti mengetuk kakinya pada jalan berkali-kali. Ia sudah menunggu hampir setengah jam dan pasangan kencannya belum juga muncul.

“Hei Nami!”

Nami langsung menengok ke belakang melihat Luhan yang sedang berlari menghampirinya. Ia menelan ludah berusaha membuang jauh-jauh pemikiran bahwa Luhan terlihat begitu tampan dengan kemeja putih santai lengan panjangnya yang digulung ¾  dengan celana khaki yang entah kenapa membuat Luhan yang sudah mendapat predikat bocah nakal di kepala Nami menjadi lebih dewasa.

“Kau terlambat 29 menit 30 detik!” Tanpa menunggu Luhan berjalan di sebelahnya, Nami langsung berjalan memasuki bioskop.

Luhan yang terbiasa mendapat perlakuan dingin tanpa alasan jelas dari Nami hanya tertawa kecil. “Kukira kau tidak akan menungguku selama itu. Apa kau benar-benar ingin kencan denganku?”

Nami menggigit bibirnya, kalimat Luhan membuatnya terlihat seperti wanita menyedihkan. “Aku tidak memintamu untuk kencan, aku hanya bilang temani aku nonton film—“

“Lalu makan siang, membeli baju, dan karaoke? Ya aku tahu itu bukan kencan, tenang saja tidak mungkin kita berdua kencan.” Luhan menyunggingkan senyumnya, menikmati perubahan ekspresi Nami dengan kedua pipinya yang mulai memerah sekarang.

“Ya ini bukan kencan.” Nami meyakinkan Luhan tapi lebih terlihat berbicara untuk meyakinkan dirinya sendiri.

“Tentu saja bukan kencan! Aku datang karena seseorang mengancamku dia akan memberitahu guru Yoon kalau aku lah yang lupa menutup pintu kadang kelinci sehingga kelinci itu kabur membuat kepala sekolah kita menangis.” Luhan menyindir Nami, dalam hati kesal juga kenapa Nami bisa tahu kejadian itu.

Melihat Luhan yang sama sekali tidak menganggap acara ‘jalan-jalan’ mereka adalah kencan Nami mengendikkan bahunya, suasana canggung yang sempat membuatnya gugup hilang. Hari ini ia memutuskan untuk bermain-main, dengan laki-laki, untuk melupakan Do Kyungsoo, untuk melihat bahwa masih banyak laki-laki lain di dunia ini yang bisa bersamanya. Nami butuh perhatian pria dan ia rasa Luhan satu-satunya laki yang bisa memberikan perhatian tanpa harus suka padanya.

“Mau gandengan tangan?” Luhan menyeringai, menjulurkan tangannya hanya untuk bercanda.

“Hari ini saja.” Tanpa diduga Nami menjawab singkat, ia menerima uluran tangan Luhan yang saat itu juga langsung membuat mata Luhan membelalak lebar, perempuan ini benar-benar depresi Kyungsoo menolaknya mentah-mentah.

#

#

Sena memegang dua manga di tangannya, uangnya tidak cukup untuk membeli keduanya tapi kedua cerita itu sudah sama-sama mencapai bagian klimaks. Komik mana yang harus dibelinya? Sena yang masih berdiri di tempat yang sama selama lima belas menit tidak menyadari di belakangnya sudah ada Kyungsoo yang memandang heran padanya.

“Mau kupinjamkan uang?” Kyungsoo yang hampir bosan melihat temannya menghabiskan waktu untuk memilih hal yang kurang berguna akhirnya menepuk bahu Sena.

“Astaga! Kau mengagetkanku! ” Sena terperanjat melihat orang yang berada di daftar terakhir sebagai orang yang ingin ditemuinya muncul dari belakang. Tidak mempedulikan reaksi Sena, Kyungsoo mengendikkan bahu dan kembali berfokus pada tumpukan komik di depannya.

“Kau—benar-benar ingin meminjamkanku uang?” Setelah berpikir Sena pun memilih menurunkan egonya, ia memang membenci Kyungsoo setengah mati setelah penolakannya dengan alasan tidak jelas itu tapi melihat musuhnya itu mau berbaik hati meminjam uang, tidak ada salahnya ia menerima kebaikan itu kan?

“Hm. Kau benar-benar menghabiskan waktu menatap kedua komik itu, lebih baik beli saja keduanya kalau memang tidak bisa memilih.” Ujar Kyungsoo sambil memberikan beberapa lembar won dari kantong celananya.

“Akan kugantikan begitu kita masuk sekolah!” Sena menerimanya dengan riang, moodnya seketika membaik. Baiklah untuk hari ini aku akan berdamai dengan Kyungsoo ujarnya dalam hati.

“Aku baru tahu kau suka membaca komik.” Sena memulai percakapan, ia tidak begitu berharap Kyungsoo membalasnya, tapi tidak ada salahnya mencoba kan?’

“Yah selamat akhirnya kau tahu.”

Sena memutar bola matanya, berbicara dengan laki-laki ini memang menguras otak, topik apa yang bisa membuat Kyungsoo mau menatap matanya? “Hei D.O. aku dengar kau menolak Nami?”

Harapan Sena terkabul, tidak perlu menunggu lebih lama Kyungsoo segera menengok padanya dan mengangguk. Tatapan dingin itu membuat Sena menelan ludah, takut kalau topik ini akan menjadi pembicaraan yang terlalu sensitif. Tapi karena sudah memulai maka ia harus menyelesaikannya. “Apakah alasannya sama ketika kau menolakku?”

“Beda, karena Nami benar-benar menyukaiku sedangkan kau tidak.” Jawaban Kyungsoo sebenarnya sama sekali tidak bermaksud untuk menyindir Sena tapi laki-laki ini sama sekali tidak sadar kalimatnya membuat Sena tersinggung.

“Apa maksudmu? Sekarang aku memang benar membencimu tapi dulu aku serius soal perasaanku.” Tidak terima soal pendapat itu Sena bertolak pinggang, lupakan soal hari ini berdamai dengan Kyungsoo, ia harus menyelesaikan masalah ini.

Kyungsoo menghela napas “Kau tidak menyukaiku, hanya mengagumiku karena waktu itu aku memberitahu rumus Matematika yang mudah lalu sejak itu kau kira kau menyukaiku, tapi sebenarnya kau cuma mengagumiku.” Laki-laki ini mengatakan dengan datar, ia masih ingat isi surat cinta Sena, alasan kenapa perempuan itu menyukainya.

Sena mengepal tangannya, ia ingin menampar Kyungsoo yang semudah itu mengatakan kalau dirinya dikagumi tapi kalimat itu terdengar benar, Sena tidak bisa menolak. “Tapi tetap saja dulu aku menyukaimu!” Ini benar-benar memalukan tapi Sena memilih melampiaskan seluruh kekesalannya pada Kyungsoo sekarang.

“Kau menyukai orang lain.” Kyungsoo kembali menatap Sena, kalimatnya terdengar mutlak tidak bisa dibantah.

“Dulu aku menyukai Sungjong tapi itu duluu.” Sena masih keras kepala.

“Siapa bilang itu Sungjong?” Kyungsoo mengendikkan bahunya.

Siapa orang yang kusukai sebelum Sungjong? Makin merasa heran Sena pun bertanya-tanya dalam hati. Kenapa jadi laki-laki ini yang lebih mengerti perasaannya sendiri? “Aah!” Sena menjetikkan jarinya, sekarang ia ingat. “Dulu aku memang berpacaran dengan Baekhyun, itu lama sekali dan kami putus baik-baik, aku benar-benar tidak memiliki perasaan apapun padanya setelah itu.”

Kyungsoo mendengus, ia bahkan baru tahu Sena dan Baekhyun dulu pernah menjalin hubungan.”Bukan Baekhyun, apa aku harus menyebutkan namanya baru kau mengerti?”

“Ini perasaanku tapi kenapa jadi kau yang mengatur siapa orang yang kusukai?” Lama-lama Sena capek, bicara tentang orang yang disukai, saat ini yang ia sukai Jongin dan Sena tidak akan membiarkan Kyungsoo menganggap remeh rasa suka itu.

“Kau bahkan tidak menyukai Jongin.” Seperti bisa membaca isi kepala Sena, Kyungsoo kembali melanjutkan analisnya.

“Lalu siapa? Katakan? Kau memang pintar Kyungsoo tapi kalau soal urusan cinta—“

“Xiao Lu.” Kyungsoo memotong kalimat Sena, ia tersenyum dan membalikkan badannya berjalan meninggalkan Sena yang hanya bisa mematung setelah mendengar julukan nama laki-laki yang dibencinya.

Sambil meregangkan tangannya Kyungsoo bersenandung, hari ini ia sudah membantu dua temannya soal urusan cinta baik itu Seukri dan Sena pasti akan berterimakasih padanya nanti. Ia memang tidak memiliki pengalaman soal menyukai seseorang, tapi membaca percintaan orang lain, itu salah satu keahliannya.

#

#

“Kenapa kau melamun Chaeri?” Jongdae menghampiri Chaeri yang berdiri di balkon. Mereka baru saja sampai di penginapan dan Chaeri satu-satunya orang selain dirinya yang masih terjaga. Baekhyun yang seharian ini memang hiperaktif langsung menjadi robot kehabisan bahan bakar ketika melihat kasur, sedangkan Daeha dan ibunya yang memang berprinsip sehari harus tidur delapan jam langsung tidur tanpa sempat membereskan koper-koper mereka.

“Aku berpikir bukan melamun.” Chaeri menjawab sambil menguap, ia memiringkannya kepalanya melihat Jongdae yang terlihat kerepotan membawa kantong tidur. “Kau tidur di luar?”

Yup, jadi apa yang kau pikirkan?” Jongdae yang masih penasaran tidak mengambil pusing soal tatapan aneh dari Chaeri soal keputusannya untuk tidur di luar ketika ibunya sudah menyewa kamar VIP untuk mereka.

“Kira-kira apa Nami dan Kyungsoo masih akan berteman? Kau tahu kan Kyungsoo menolak Nami dengan kalimat yang—“

“Aku tahu.” Jongdae memotong, ia kurang suka pembahasan bagaimana Kyungsoo menolak Nami hal itu hanya membuat sahabatnya makin terlihat sebagai tokoh antagonis.

“Kau tahu kan setelah Kyungsoo menolak perasaan Sena, Sena tidak pernah datang lagi ke perpustakaan, aku takut Nami akan melakukan hal yang sama.”

“Sejak kapan seorang Chaeri peduli dengan hal semacam itu? “ Jongdae tersenyum mengamati Chaeri yang terlihat serius dengan masalah-masalah yang tidak ada hubungan dengan dirinya.

“Tidak tahu, tapi kalau kau menjadi aku yang setiap hari melihat Nami dan Kyungsoo di perpustaan kau akan mengerti.” Chaeri menghela napas, ia menengok pada Jongdae yang terlihat  sudah sangat nyaman di dalam kantong tidurnya.

Jongdae menguap lebar dan mengucek matanya, kelopak matanya memberat dan melihat Chaeri terasa benar-benar menyulitkan. “Ketika Kyungsoo menyukai seseorang maka semuanya akan berubah.”

“Maksudmu?” Chaeri memiringkan kepalanya.

“Maksudku-“ Chen kembali menguap. “Dari pada kau mengurusi mereka berdua lebih baik kau urusi masalahmu.” Chen pun menutup matanya, ia mendengar omelan Chaeri yang tidak puas dengan jawaban asal darinya tapi kalau sudah mengantuk tidak ada yang bisa mengganggu Kim Jongdae.

“Aku bisa mengurusi masalahku! Kau tidak perlu memberitahu.” Chaeri melipat kedua tangannya di depan dada, tapi masalahnya aku tidak punya masalah tanpa sadar ia melanjutkan kalimat itu dalam hati.

Selama ini Chaeri pikir ia akan tetap menjadi perempuan yang sama, cuek dan tidak akan memberi perhatian soal urusan cinta. Tapi semua tidak sesederhana itu, semakin lama ia bertemu teman-temannya ketika satu persatu dari mereka memiliki masalah sendiri Chaeri merasa tertinggal. Ia tidak bisa memberi nasihat pada Sena yang selalu bertepuk sebelah tangan, tidak bisa membantu Seukri untuk lebih dekat dengan orang yang disukainya, maupun memberi semangat pada Baekhyun yang ditolak, semuanya hanya karena ia tidak pernah merasakan apa yang mereka rasakan.

Rasanya Chaeri ingin menyukai seseorang juga.

___________________________________________________

Author’s note:

Woaah waktu ngetik chapter ini aku ngerasa cerita Detour makin kompleks. Kita punya masalah baru di mana ternyata Sena-Luhan tidak akan bersatu semudah itu, karena tadah! ada Nami di sana, kasian Nami aku juga ga ngerti ini cewek nasibnya gimana. Dan woah Seukri akhirnya mendapat loveline di cerita! Lalu bagaimana dengan Kyungsoo? Di saat yang sama dia berpotensi dengan Seukri dan Sena tapi kita punya Chaeri yang tidak boleh dilupakan kehadirannya. Siapakah yang disukai Jongdae? Apakah Baekhyun benar-benar menyukai Nami? 

Btw,

Kalian ngerasa kan side-pairing makin mendapat bagian di cerita? author harap ga bikin bosen, sejujurnya aku bukan tipe yang suka bikin karakter banyak-banyak tapi berakhir jadi seperti ini ._.v 

Daan akhir2 ini aku mulai baca fanfic lagi! Sekarang aku lagi nyari2 fanfic bahasa tp belum ketemu yang ‘klik’ banget tapi ada satu ketemu author favoritku namanya Kailliant, fanficnya dia bagus2 bahasanya kayak novel terjemahan. Nah apakah kalian punya rekomendasi? Castnya EXO, no yaoi dan kalau bisa bukan angst. Karena aku ga bisa baca cerita angst T^T 

P.S untuk pembaca pastel

Dan ketika writer’s block Detour menghilang giliran PASTEL yang dapet -_-

52 thoughts on “Detour #12

  1. First ? Kali ini gk mengecewakan malah terbilang seru .. Author terinspirasi baekhyun nyanyi i got a boy dri exo showtime ya ? Nebak asal
    Jjur ak agak ssh nginet namanya soalnya hampir sama, sina, sena, seukri, namu, chaeri .. Yg bisa ingat di detour cma chaeri sma nami yg lain lupa konfliknya masing” #ini jujur loh
    Entah emang ak yg ssh hapal nama ato ap tpi ak lupa yg mna” #kacau

    Ad membawa variety show kesukaanku Running man, yehet .. Wkwk
    Kykny Chen msih ska sma Chaeri de, nebak si .. Dan knapa pastel hrus hiatus sementara ? Jujur ak msih pnasaran pake banget sma itu crita .. Kompleks banget keren, manis gtu .. Tao, aahh imageny dy dipastel sma kyk aslinya .. Thor, ak doain moga” gk kna writer block lgi ya .. Sekian dulu

    Ini udh kepanjangan, dan koment terpanjang yg prmh saya buat 😀

    • kalau adegan baekhyun fangirling snsd aku udah mikir dari dulu tp bingung meningan I Got a Boy atau Oh! dan setelah nonton showtime langsung deh fix oke I Got a Boy! XD
      Haha btw soal nama mirip aku kalau ngetik juga berkali2 typo Sena sama Sina ketuker mulu ._.okok kedepannya aku bikin keberadaan mereka lebih nampak 🙂 biar lebih nyambung waktu baca.

      Alasan pastel hiatus karena kebanyakan ide jadi bingung mana yang harus ditaro duluan -_- apakah itu namanya tetap author block berhubung sebenernya bukan karena keabisan ide xD Chapter selanjutnya ditunggu komennya lagiii makin panjang makin bikin seneng c:

  2. woaah HARDCORE!! aku paling suka kalo udah ngebahas masalah baekhyun fanboy snsd xD ngakak mulu bawaannya hohoho

    eh perasaan kemaren di posternya ada moon geun young sekarang beda lagi. jadi gambaran chaeri buat author itu seperti apa sebenarnyaa? ._.

    btw, sejujurnya aku malah kurang dapet feel baek-chae disini. malah fokusnya ke side-pairing ._. bagian mereka dikiit wkwk kurang banyaaaakk xD
    dan aku penasaran sama cewek yang chen suka!! bagus thor, pinter banget sih bikin readernya mikir u,u dan radar aku lagi lemah nih gak bisa menganalisis xD besok to mtk huaaaah *nangis dipelukan kyungsoo*

    aku bakal dukung seukri untuk mendapatkan hati sehun yeaaaah.. hahaaha kyungsoo baik banget sih mau bantuin seukriii.. kamu naik pringkat deh dihati aku :3

    oya ada yang mau aku kasih tau yg sebenernya sama author xD aku bukannya gak suka sehun huehehe dan bukannya terlalu suka tao :3 hanya saja bias aku tuh emang exo-m wakaka nah kalo di exo-k paling suka sama baekhyun, trus chanyeol, trus kyungsoo tapi karna kyungsoo mau bantuin seukri naik jadi pringkat dua bahahha nah tiga terbawah itu kai-suho-sehun. yaaa intinya sehun emang paling bawah u,u *sama aja kalo gitu yak xD* btw, kenapa jadi curhat–”

    chap selanjutnya banyakin lagi baek-chae nya yaaaaa 😀 buatlah chaeri merasakan perasaan itu bersama baekhyun huhahahha xD

    aku kalo baca ff exo tuh di hangukffindo hihihi selain disini tentunya 🙂
    okee gapapa aku menerima dengan lapang hati kalo pastel hiatus dulu. kesian lagian capek artisnya kerja tiap minggu (lah yang capek kan authornya–“) haha
    untungnya aku reader detour jugaaa jadi aku rapopo 😀

    akhir kata saya ucapkan terima kasih.. ting *ngilang

    • Hei hei kenapa nangis di pelukan Kyungsoo -__-
      ting *ngilang



      tenang bales komen kali ini ga bakal kalah panjangnya, entah kenapa bales reader yang satu ini kayak lagi ngetik cerita juga XD
      Ngomong2 soal Chaeri di poster dari awal aku ga punya rujukan ceweknya siapa *lho?* yg waktu itu moon geunyoung karena keriwil rambutnya lucu rada2 kayak Chaeri dan kalau poster kali ini temenku yang buat, dan dia kalau bikin poster emang ceweknya keseringan IU~ intinya suka2 kamu aja mau bayangin siapa c:

      Daan ini masih chapter pembuka liburan! Jadi ChaeBaeknya masih pemanasan belum bagian pow! nya ;;)
      Oh ya aku tahu kenapa kau mendukung Seukri. BIAR SEHUN ENGGAK SAMA SINA KAN? HAH KETAHUAN. BUSTED saking berapi2 lupa matiin caps lock ._.
      Dan kamu masih mengelak bilang ‘bukannya terlalu suka tao’?? (ini kenapa aku jadi sok tau bgt) udah ngusulin Tao basah the series dan masih ngaku ga terlalu suka tao!???? Itu udah suka parah namanya. Hahaha karena kamu curhat soal ranking aku juga, pertama Kyungsoo kedua D.O ketiga Do Kyungsoo keempat baru Sehun :3 dia kan lucu banget dari wajah sampe sikap ngegemesin >///////////////<

  3. waaaaa akhirnya dateng juga updatean author pikrachu, rame thor side-story nya semua seru, ah makin penasaran. pokonya semangat author 😀

    ah kenapa pastel… </3

  4. Langsung semangat pas ngeliat ada Detour#12, selang waktu update-nya lumayan.. hihihi

    Jd keinget EST, waktu Baek nyanyi-nyanyi I GOT A BOY.. Sumpah ya, feel-nya kerasa banget aku udah kayak lagi barengan sama mereka di mobil
    Chaeri-Baekhyun moment, okelahh tapi kenapa CHAERIII disamain sama hewan peliharaaannn.. Baek tegaa amatt, dan seperti biasa aku selalu ngerasa kalo itu MANISSS, :*

    Jadi ceritanya Kyungsoo lagi nyari buku pedoman biar bisa ngerti perasaan orang nih? 🙂
    Ngomongin soal DO.. DO KOK GANTENG BANGET DI POSTER !!! asdfghjklllbz *ilang kontrol

    Ehemm..

    Pikrachu, aku suka part 12 ini.. SUKAAAA BANGET. part 13 masih liburan musim panas kan?? Aku nungguin Baekhyun-Chaeri lagi. Hohoho 😀

    P.S: Kalo mau baca FF yg bagus tulisannya, aku punya rekomend penulis oke –> http://www.boxandtreasure.wordpress.com
    fhayfransiska:
    whiteguardian.wordpress.com/fanfiction-gallery/
    full of cool authors:
    saladbowldetrois.com
    ini yang exo story-nya keren:
    yasdfghjkl.wordpress.com/

    yeolatte.wordpress.com/

    Sorry, kalo jd banyak gini
    Oke.. Pikrachu semangat terus nulisnya ya 🙂 and keep healthy ^^~

    • aaaah dan setiap aku bikin momen terus dibilang manis aku seneeeeng banget aah makasih jadi makin semangat ;DD iyaa part 13 masih holiday tenang aja
      Terus terus aku berterimakasih udah dikasih link rekomendasi fanfic banyak banget dan udah baru kubuka beberapa terus emang bagus 😀
      Eniweei aku sama sekali ga pusing baca komenmu ;;)

  5. akhirnya diupdate._. Hubungan Kyungsoo Chaeri Baekhyun masih ngambang bgt ya.,. ini ktambahan konflik nami-luhan-sena… panjangin lagi:D

  6. aku berharap sena brsama luhan, dan chaeri brsama baekhyun, untk nami dan kyungso, ku kira lebih baik mreka dicarikan couple baru ato kalo gag dr skian couple dr crita ini mreka brdua lah yg lebih baik tidak/belum mmliki couple*menurutku hlo, tapi jalan cerita ya tetep trserah author. .kupikir dlam ff ini akan lbh bnyak mbhas mengenai ‘mengagumi dan menyukai’, next chap brharap luhan-sena baekhyu-chaeri lbih bnyak momentnya ^_^

    • kenapaaa? ada apa dengan kyungsoo? o.o kalau nami aku mengerti tapi kenapa kyungsoo dijombloin juga? HAHA okok nanti kupikir lagi dengan komen2 kalian bakal kubikin jadi plottwist yang seru. Dan setuju banget ‘mengagumi dan menyukai’ tuh udah kayak cukup buat mewakili perasaan antar karakter di cerita ini, kalau sampai ‘mencintai dalem banget’ aku belum percaya diri ngebuatnya, tapi! kita lihat saja karena author yang ini labil heheh ;;

  7. wah akhirnya dilanjut n.n
    seblum kesekolah nyempetin baca nih thor hoho padahal lg mau try out wkwk tetap aja thor daebaaaaaaak

  8. Ga terima nami manfaatin luhaeen..*di showtime baek pernah manggilnya gini XD
    nami jangan di apa-apain ye bang lulunye, kalo lecet dikiit aja Hrrgh. reader yg ini pengen bang lu sama sena soalnya haha..

    tapi buat main pairingnya, kenapa jadi bimbang gini ya, kemaren setuju sama baek, sekarang sama kyungsoo kayanya boleh juga, oh chaerii.

    btw reader pastel yg nubi ini gapapa kok kalo pastelnya hiatus.

    iya gapapa.

    beneran kok.

    iya.. benera—hueeeee 。:゚(。ノω\。)゚・。
    hiks hiks (T⌓T) o..ora opopo

    uuu semangaat .!

    • EPISODE BERAPA (mau denger pasti lucu) entah kenapa ramen panas tuh kayak kamus exo hal2 detil nyadar kayak sehun obsesi bgt sama gol darah. Sebenernya biasmu siapa??
      EH kamu kan bukan nubi lagi, udah termasuk golongan pembaca tua kok dan aku seneng banget kalau dibilang ‘ga papa’ waktu lagi hiatus, jadi ga merasa bersalah.
      Ga papa kan?
      Iya ga papa kan hiatus?
      GA PAPA PAPA KAN :))))

  9. pas baca bagian ini : “Anak baik anak baik.” Baekhyun tersenyum, menepuk-nepuk kepala perempuan itu. -Gabisa yang namanya nahan senyum, dan pas baca bagian selanjutnya yang ada “kappa” itu nambah gabisa nahan ketawa. ini akut banget humornya 🙂 si Chaeri jadi kepo gitu ya? ketularan Baekhyun mungkin. Thor, pairing Luhan kayaknya mau sama sena ato nami aku dukung semua. walopun lebih condong ke nami, tapi kasian si senanya. Tapi lucu kali ya, kalo misalkan Sena bener-bener dapet pelajaran soal perasaan dari Luhan sendiri. semacem penolakan secara tidak langsung karena Luhan lebih memilih Nami. -apadeh 🙂

  10. Huaaaa.. Author aku ketinggalan kereta eh, salah ketinggalan pesawat !
    Ternyata detour udah nyampe chapter 16..
    Authoor izin baca chapter selanjutnya yaakk ! ^^

  11. Waah, jadi jongdae suka ama chaeri?? Wah makin ruwet deh
    Iiiih kok aku lebih sreg luhan ama nami ya bukannya ana sena? Wkwkwk xD
    Yasuda kita lihat saja kelanjutannya~

  12. Huweee ini chapeter yang bikin qw penasaran sama ceritanya dan karakter kyungsoo. Wlpun kyungsoo gak begitu intens suka bareng bebek gpp deh soal’a udah ada chen. Wlpun qw suka pairing real mereka baeksoo, kaisoo, chensoo pokok’a yg dipairingin sama kyungsooo aku suka banget untuk ff jg tpi kl brothership sedangkan kl yaoi nooooo

    Qw bingung chingu chaeri ngasih hatinya sama siapa, bacanya gregetan. Bang lulu pake kemeja putih jadi keiinget diacara musik cina yg bang lulu lepas jas’a dan cuma pake kemeja putih sama dasi sama lengan’a dilipat astajim cool man dan cute man’a ilang. Akhhhhh (janganbahasjanganbahas)
    Daebak chingu 😀

  13. Pingback: Rekomendai Fanfiction | Anggi Nindya Sari

  14. aigoo!, maafkan saya thor yg bru sempet komen d part ini, setiap mo komen itu adaa aja halangan nya,o ya aku reader bru d sini, salam kenal!,
    oke aku cuma mo bilang ini sangat keren!, sukaa bgt sama cara penulisan kmu. untuk chap selanjut ‘a aku bakalan komen terus kok
    화이팅 author – nim!

  15. astagaaa aku ngakak pas chaeri cerita tentang kappa ga kuadd terus aku tertarik ssama bagian akhirnya kira kira chaeri bakal suka sama baek atau kyung?? ahh bagus bener kereen

  16. wah.. emang klo kyunh suka ama ssorg pasti bakal berubah *entah apa itu.. lha .. dueng~
    olala..
    eh.. komen sy terduplikat

  17. yehetttt, apa sehun vakal dapet peran?? kwwkwk tumben kyungsoo pinter -_- luhan sama sena aja deh, sena suka sama pria2 itu cuma buat pelarian tanpa dia sadari kan?? p sbnernya dia masih ada rasa sama xiao lunya itu heheh nami sama kyungsoo aja dehhh hiksaa

  18. wuihhh si cewe kayaknya mau mulai menjalin hubungan spesial nih ? tapi sama siapa ya ? kepooo … -,-
    semangat thor ! ^^b

  19. Pingback: rekomendasi ff exo berchapter | choihyunyoo

  20. Pingback: rekomendasi ff exo berchapter | choihyunyoo

  21. Aduuhh maaf thor baru sempet nge comment. Daritadi mau nge comment gabisa muluk–” tapi aku uda ninggalin jejeak like kok hehe^^. Oh iya, aku masi bingung sama ceritanya.-. #lemot mode : on :”

  22. Pingback: rekomendasi ff EXO berchapter part 1 | choihyunyoo111's Blog

  23. makinn ribet nih hubungan nya., penasaran juga sama jongdae, spa yg di suka..
    soalna dri chapter” sebelumnya, aku gg pernah lihat jongdae deket sma cwek lain selain sma chaerin..
    terus baekhyun sama chaerin masih tetp bikin penasarn bagaiman mereka nanti saling suka..
    nami jdi orang kertiga nih ceritnya antra luhan sama sena ?
    ahh.. makin gereget.. tpi aku berharap tidak adanya cinta dri jongdae ke chaerin, biarn baekhyun chaerin kyungso aja… 😀

  24. Ko jadi ikut mikir siapa ya cewe yang disuka sama chen? Terus jadi penasaran sama perasaan luhan, apakah perasaannya bisa berubah karena nonton film bareng nami atau perasaannya tetep untuk sena.
    Omg! Seukri suka sama bebeb sehun? Oh no!😭
    Sena disadarkan sama kyungsoo😂

  25. Aku jadi ngerasa kalo karakter Chaeri itu adalah aku sendiri._. Soalnya ya, aku juga emang ga berpengalaman soal percintaan. Nol besar malahan-.- Ah, cocoklah kalo aku temenan sama Kyungsoo sama Chaeri. Lumayan bisa bikin geng. ‘Kumpulan Anak Polos’. Disingkatnya ‘Kumanlos’. Ahahaha xD

  26. Aku manggut-manggut aja waktu Kyungsoo ngomong kalo Luhan-Sena saling menyukai. Emang sih, cinta dan benci tipis bgt 😀 oh ya! Kira-kira siapakah manusia yg akan disukai Chaeri? Ah ini terlalu slit ditebak ><
    aku lebih penasaran sama Jongdae btw

Leave a reply to Refani Nabila Z (@refaninabila) Cancel reply